Zona Kreasi Bubar!
Ah masa iya sih? Kalaupun bubar juga tak bakal seheboh berita tentang penistaan agama atau pilgub DKI yang gak cuma hangat-hangatnya tapi udah mulai panas. Semakin berkobar dengan hembusan berita-berita hoax penuh propaganda. Tak bakalan juga masuk trending youtube yang kebanyakan video bersifat clickbait. Entah itu judul yang aneh, provokasi atau menarik disisi lain. Sampai thumbnail yang tak sesuai dengan isi. Hmm... lumayan ilmu edit pake aplikasi sotosop dan teman-temannya bisa ngasilin duit.
Sadari saja, mereka para pemilik akun juga butuh makan lewat adsense yang menggiurkan. Dengan "digaji" oleh goole setiap bulannya. Sadari ya... kalau soal memaklumi itu terserah anda.
Atau mungkin anda salah satu dari mereka? Gimana? Lumayan kan bisa melebihi gaji karyawan atau bahkan PNS. Bahkan bisa dua kali lipat dari gaji PNS golongan IV, atau bahkan lebih dalam sebulan. Belum lagi kalau main luar negeri. Hem... ibaratnya tidurpun digaji.
Oke, back to the point. Jadi zona kreasi sebagai wadah menyalurkan tulisan dari seorang pemuda ganteng (di iyain aja) tapi jomblo ini bubar?
Zona Kreasi memang saya buat untuk menyalurkan tulisan-tulisan saya di bidang seni, psikologi, traveling, dan sastra. Dimana semua itu adalah tulisan saya sendiri dan pengalaman saya sendiri. Walaupun masih banyak lagi disana, misalnya adalah fotografi dan videografi. Karena banyaknya konten yang berbeda dan untuk memanjakan pembaca maka saya bedakan menjadi beberapa blog. Selain itu blog Zona Kreasi dengan alamat sukmakur.blogspot.com tidak akan mempublikasikan potingan terbaru. Hanya memposting satu artikel yang berisi alamat-alamat dari blog-blog lainnya.
Misalkan sebuah blog "pojok personal" yang membicarakan tentang isi hati dan pemikiran yang saya alami dalam kehidupan. Kemudian "kaki sunyi" dan "masukmakur" yang membicarakan tentang dunia traveling. Dari pengalaman sampai berkaitan dengan tips dan trik. Intinya disana saya ngulik tentang dunia traveling. Setelah itu ada "ekspresi dan elegi" yang saya buat sebagai wadah tulisan-tulisan saya di bidang Sastra. Entah itu menulis cerpen, prosa, puisi atau meresenesi/ review sebuah karya milik orang lain. Dan masih banyak blog lagi dengan konten berbeda.
Namun, hal ini urung saya lakukan. Header dari Zona Kreasi yang awalnya bernama ZONA KREASI kini saya rubah menjadi nama saya sendiri. Kemudian blog ini menjadi blog personal "gado-gado" sebagai wadah untuk menyalurkan pikiran, isi hati dan coretan sastra abal-abal.
Walaupun memang ada beberapa blog lain yang saya miliki dan aktif.
Selamat tahun 2017 bagi kalian yang membaca blog ini. Sudah lama saya tidak menulis di blog ini karena ada beberapa alasan. Serta kebingungan saya dalam memikirkan masa depan blog ini. Apakah dilanjut posting di sini atau blog ini hanya sebagai wadah blog-blog lain yang saya miliki. Ibaratnya sebagai terminal. Karena di media sosial hanya satu web yang bisa ditulis di Bionya.
Bagi kamu yang ingin membaca tulisan-tulisan terbaru saya, silahkan menfollow blog ini lewat e-mail. Dengan memasukan alamat e-mail kamu ke kotak seperti yang ada di gambar.
Kalau kamu membuka blog ini dengan laptop atau PC kamu bisa menemukanya di bagian sebelah kanan. Tapi kalau kamu membuka lewat Handphone, kamu bisa menemukannya di bawah.
Kalau kamu membuka blog ini dengan laptop atau PC kamu bisa menemukanya di bagian sebelah kanan. Tapi kalau kamu membuka lewat Handphone, kamu bisa menemukannya di bawah.
Selain dapat mengetahui postingan terbaru, kamu juga kemungkinan besar akan bisa membaca tulisan saya yang mungkin akan saya hapus. Beberapa postingan yang telah lalu juga akhirnya ada yang saya hapus.
Tulisan tentang "zona kreasi bubar!" sebenarnya merupakan tulisan lama di tahun 2016 yang saya tulis sampai tiga lembar HVS. Akhirnya tulisan itu saya rubah kemudian menjadi kalimat-kalimat yang bisa kamu baca barusan. Yang pada awalnya untuk memberitahukan bahwa blog ini akan mati. Dimana tidak akan memposting tulisan terbaru dalam blog ini. Namun hal itu urung saya lakukan.
Selamat menikmati postingan-postingan terbaru di blog ini.
Salam,
Sukma Kurniawan
0 komentar