Pantai Ngandong, Pantai Pelarian

by - 15.42.00

April 2015 - Suatu ketika ada seorang wanita yang mengajak beberapa temannya nge-camp ke pantai, karena ingin melepaskan penatnya dari kegalauan asmara. Karena memang dasarnya saya suka dolan dan diajak, saya pun meng-iyakan dan ikut gabung. Eh iya.. selain itu dompet juga lagi longgar (penting itu!). Pantai yang kami pilih adalah pantai Ngandong, Gunung Kidul, Yogyakarta. Selain karena aksesnya yang mudah, sarana di pantai pun sudah lengkap. Maklum acaranya juga dadakan dan sebelum keberangkatan beberapa dari kami ada acara nonton Mata Najwa On Stage di GOR UNY kala itu. 

Walaupun pada waktu itu suasana malam hari tenang dan hanya ada satu tenda milik sepasang muda-mudi lainnya. Akan tetapi, pantai Ngandong tidak saya sarankan bagi anda yang ingin mencari suasana pantai yang tenang dan jauh dari "peradaban".

Karena saya tidak kebagian tiket nonton, saya hanya bengong dan menunggu kabar dari mereka yang mendapat pengalama lebih itu. Dimana banyak teman yang ikut karena dicarikan tiket sama teman lainnya sedangkan saya tidak ada yang mau ngasih.
(suramnyaa...)

Pada Hilang di Telan Kegelapan

Saya ingat bentul waktu itu hari Kamis (malam Jumat) dan acaranya selesai maghrib dan tentu saja kami akan berangkat malam hari. Dengan beranggotakan sembilan anak, dan saya naik motor sendiri.
(suram lagi...)

Belum juga masuk kota Wonosari dua teman saya dalam satu motor yang berada di depan menghilang. Selama perjalanan kami mencoba menghubungi mereka. Sampai akhirnya kami mengetahui kalau mereka memilih jalan yang berbeda. Dengan tujuan yang sudah dipastikan maka kami meneruskan perjalanan dengan jalur yang berbeda. Karena tidak dimungkinkan juga salah satu dari rombongan balik arah dan mengikuti rombongan yang lain.

Tidak sampai disitu, ketika masuk di jalan kecil dan gelap karena tidak ada penerangan lampu jalan, dua orang yang berada di depan saya menghilang. Karena jalan sangat gelap dan berliku maka pandangan saya terbatasi. Motor yang di depan hanya sekilas saya lihat. Saya pun memacu motor untuk mengejar pengendara yang paling depan untuk memberi tahu bahwa salah satu pendendara lain hilang. Dimana pengendara yang paling depan juga melaju dengan sangat cepat.

Dengan sedikit susah payah mengontrol laju motor karena jalanan gelap, berliku dan naik turun supaya terhindar dari tebing di samping dan jurang di sisi lainnya akhirnya pengendara yang paling depan bisa saya susul.

Masalah baru muncul lagi. Pengendara yang ada di belakang saya hilang juga karena saya mengendari motor dengan cepat. Laju motor pun kami (saya dan pengendara paling depan) perlambat, sambil menunggu informasi pengendara-pengendara yang lain. Saya hanya menempel terus pengendara yang paling depan karena jujur saja males juga kalo saya kesasar. Sudah tidak tahu jalan, mengandarai motor pun sendiri tidak ada yang ngebonceng.

Sampai akhirnya sampai di pantai dan kabar dari pengendara lain tidak kunjung datang. Tapi syukurnya tidak menunggu waktu lama kami pun dipersatukan lagi.
(cie ileeh...)

Malam itu kami habiskan dalam kehangatan sebuah pertemanan dan mendengarkan si wanita itu berkeluh kesah sampai kami kembali dalam peraduan.

Momen Kesuraman (untuk saya) Tak Kunjung Berhenti

Setelah menghabiskan pagi yang menyenangkan dengan pemandangan yang indah dan air laut yang segar. Akhirnya kami bergegas membereskan peralatan. Sampai tiba saatnya salah satu resleting tenda nyangkut di bahan tendanya. Dengan sedikit kehati-hatian dan ketidak keberuntungan akhirnya resleting itu bisa teratasi dengan sebuah lobang menganga. Arrggghhhhh....!!!

Yah.. mau bagaimana lagi pada akhirnya saya harus mengganti kain tenda yang kami sewa itu. Dengan bantuan dari temen juga, akhirnya denda tenda bisa lekas di bayar. Buat anda hati-hati ya.

Sunrise
Swiming
Me
Taken by : Amin

Wanita

Orang yang pertama ngilang - Orang yang naik motor sendiri

Pantai Ngandong

Sebelah Barat Pantai Ngandong

You May Also Like

0 komentar