[Cerpen] Dia yang Memperhatikanmu (part 2)
2 |
Aku jadi teringat dengan percakapan kami malam itu.
Percakapan yang mengungkapkan rahasia terdalam dari sebuah perasaan.
Kira-kira bagaimana ya kabarnya Dia. Bagaimana dengan perasaannnya
kepada Wanita itu. Aku pun melamun. Bagaimana jika itu terjadi padaku?
Apakah aku kuat menahan perasaan itu? Ah tidak. Aku tidak seperti Dia
yang pandai menyimpan perasaan. Kalau itu terjadi padaku sudah pasti aku
katakan dari awal. Tidak perduli dengan apa yang akan terjadi nanti.
Aku pun teringat sesuatu. Oh iya, wanita yang dicintai oleh Dia kan
populer waktu di SMA. Setidaknya aku tahu dari kelas satu sampai kelas
tiga selalu ada yang mengejar-ngejar cinta wanita itu. Entah itu teman
satu kelas, teman satu angkatan. Atau bahkan kakak tingkat.
Aku
pun teringat kembali waktu kelas satu wanita itu memiliki hubungan cinta dengan
kakak kelasnya yang duduk di bangku kelas dua IPA. Aku tidak tahu secara
pasti tapi itu memang sudah menyebar luas di SMA terlebih lagi di
kelas. Waktu kelas dua dan tiga pun begitu. Wanita itu punya hubungan
cinta dengan teman satu kelasnya. Aku pun mengernyitkan dahi berpikir
lebih dalam. “Apa? Teman satu kelasnya? Bukankah dia dan wanita itu satu
kelas selama tiga tahun?” Aku berkata dengan diriku sendiri di dalam
hati. Bagaimana dia bisa bertingkah biasa saja di depan wanita dan
laki-laki yang dicintai oleh Wanita itu. Aku tak habis pikir dengan apa
yang dia lakukan dalam kesehariannya. Enam hari dalam seminggu selama
tiga tahun memasang wajah tidak terjadi apa-apa.
Bagaimana
jika itu terjadi padaku? Bukankah cinta datang tanpa diundang? Aku hanya
terdiam dan mendoakan dia supaya diberikan kekuatan dan kesabaran. PING! Terdengar dentingan suara handphone
memecah lamunanku. Aku tersadar bahwa aku harus bergegas packing
barang untuk kembali ke daerah asal sebelum menghadapi tugas akhir. Aku pun menghubungi dia, temanku itu. Berniat singgah di tempatnya, menikmati suasana kota
pelajar. Sebelum pulang menuju ke rumah.
0 komentar